Dec 17, 2024
MAGELANG, fkip.unimma.ac.id – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menggelar Studium Generale, di Auditorium Kampus 1, Selasa (17/12/2024). Kuliah umum tersebut menghadirkan Prof. Dr. Siska Dessy Fatmaryanti, M.Si. dari UM Purworejo dan Dr. Mukodi, M.Si. dari STKIP PGRI Pacitan dengan tema “Pendidikan Bermutu dan Berkemajuan: Membangun Generasi Unggul dengan Nila-nilai Islam Berkemajuan”.

Ari Suryawan, M.Pd. sebagai Dekan FKIP UNIMMA dalam sambutannya menjelaskan, pendidikan bermutu dan berkemajuan merupakan gagasan pendidikan yang bertujuan menciptakan kaum muda yang unggul untuk memberikan sumbangan yang positif kepada masyarakat. Dengan memadukan nilai-nilai Islam yang berkemajuan, pendidikan akan membentuk individu dengan kepribadian, moral, dan etika yang baik serta dengan kemampuan dan pengetahuan yang cukup untuk berkompetisi di zaman globalisasi.

“Membangun Generasi Unggul dengan Pendidikan Berkualitas dan Nilai-nilai Islam Progresif merupakan fokus penting dalam menciptakan masyarakat yang berkualitas dan bermoral. Sistem pendidikan harus mengintegrasikan keahlian akademis dan nilai-nilai Islam yang relevan dengan masa kini agar generasi muda dapat tumbuh menjadi individu berintegritas, memberi kontribusi positif bagi masyarakat, dan tetap memegang teguh nilai-nilai Islam yang modern dan progresif. Dengan pendidikan yang menekankan nilai-nilai Islam progresif, diharapkan generasi mendatang bisa menjadi pemimpin dalam berbagai bidang dan berperan penting dalam perkembangan bangsa dan umat,” ujarnya.

Sementara itu Prof. Dr. Siska Dessy Fatmaryanti, M.Si. dalam penyampaian materi menyatakan bahwa pendidikan adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas kehidupan manusia di era globalisasi ini. Integrasi keislaman dan keilmuan yang diusung oleh Muhammadiyah telah membuka akses pendidikan berkualitas berbasis nilai Islam universal. Muhammadiyah juga memiliki komitmen kuat dalam memperjuangkan pendidikan inklusif dan berkeadilan. Tak hanya itu, Muhammadiyah juga memiliki kepedulian terhadap kemanusiaan global. Dengan membentuk siswa yang memiliki wawasan global dan nilai-nilai kemanusiaan, Muhammadiyah mendorong toleransi dan persatuan dalam menghadapi keberagaman. Pendidikan moderasi Islam juga ditanamkan sebagai landasan dalam menjaga kerukunan antar umat beragama.
“Dengan mendorong akses pendidikan untuk semua, termasuk kelompok marjinal, Muhammadiyah menghapuskan segala bentuk diskriminasi dalam dunia pendidikan. Penggunaan teknologi juga dioptimalkan untuk menjangkau pembelajaran lintas batas, sehingga pendidikan dapat diakses oleh siapa pun, di mana pun. Tidak hanya berkutat pada ruang lingkup lokal, namun juga bertujuan untuk memberikan kontribusi positif bagi kemanusiaan secara global,” ujar beliau.

Dr. Mukodi, M.Si. dalam penyampaian materi mengungkapkan bahwa guru ideal sejatinya adalah mereka yang tidak hanya memiliki keilmuan yang luas, tetapi juga menghayati akhlakul karimah yang mulia. Selain itu, konsep Trihayu, Trisakti Jiwa, Trilogi Kepemimpinan, dan Tri Pantangan Ki Hadjar Dewantara juga dapat dijadikan strategi penting dalam memperkuat karakter calon guru di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
“Seorang guru yang sesungguhnya adalah mereka yang mampu menyatukan ilmu pengetahuan dan akhlak yang baik dalam dirinya. Konsep pendidikan profetik yang terdapat dalam Surat Ali-Imran Ayat 110, seperti amar ma’ruf (humanisasi), nahi munkar (liberasi), dan tu’minuna billah (transendensi) harus menjadi landasan utama dalam mengembangkan profil keguruan,” ujar beliau.

Dr. Mukodi, M.Si. dalam penyampaian materi mengungkapkan bahwa guru ideal sejatinya adalah mereka yang tidak hanya memiliki keilmuan yang luas, tetapi juga menghayati akhlakul karimah yang mulia. Selain itu, konsep Trihayu, Trisakti Jiwa, Trilogi Kepemimpinan, dan Tri Pantangan Ki Hadjar Dewantara juga dapat dijadikan strategi penting dalam memperkuat karakter calon guru di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
“Seorang guru yang sesungguhnya adalah mereka yang mampu menyatukan ilmu pengetahuan dan akhlak yang baik dalam dirinya. Konsep pendidikan profetik yang terdapat dalam Surat Ali-Imran Ayat 110, seperti amar ma’ruf (humanisasi), nahi munkar (liberasi), dan tu’minuna billah (transendensi) harus menjadi landasan utama dalam mengembangkan profil keguruan,” ujar beliau.
Melalui Studium Generale, mahasiswa diberikan pengetahuan umum mengenai berbagai bidang, seperti pendidikan dalam era globalisasi, pembentukan generasi dengan pandangan global, serta nilai-nilai Islam yang berkembang dalam lingkup global. Hasil dari Studium Generale ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sensitivitas, kesadaran, motivasi, serta nilai kemanusiaan bagi mahasiswa untuk memberikan kontribusi optimal dalam pembangunan diri dan kemajuan bangsa.
Penulis: Erna Candra Dewi
Oct 13, 2024
Pada taggal 12 Oktober 2024, BEM FKIP UNIMMA kabinet RAKSA ABHINAYA NAWASENA mengadakan AOT (Administration Organization Training). Acara ini mengangkat tema ” Bersinergi dalam Mengembangkan SDM FKIP yang Berkelanjutan”, dengan pemateri yang sungguh luar biasa pada bidangnya. Ada 2 materi yang diangkat dalam AOT tahun 2024 ini yaitu kesekretariatan dan tata cara persidangan.
Acara ini berlangsung mulai pukul 08.30 – 12.00 WIB, dengan diikuti oleh semua ormawa se-FKIP yaitu HIMA BK, HMJ PG-PAUD, HMJ PGSD, DPM FKIP, BEM FKIP, dan IMM KOMKIP. Acara dibuka oleh wakil dekan FKIP Aditia Eska Wardana M. Pd, yang menyatakan bahwasanya “saya sangat merasa senang dengan acara ini karena ilmu dalam kesekretariatan memang harus dikuasai oleh setiap ormawa” ucapnya.
Acara ini berjalan dengan lancar sampai akhir dengan simulasi persidangan oleh pemateri 2 (dua) yaitu saudari Suny Fauziah. Harapanya setelah diadakannya acara ini berlangsung dapat memberikan dampak yang positif bagi ormawa se-FKIP UNIMMA.
Aug 21, 2024
Magelang 21 Agustus 2024, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (BEM FKIP) Universitas Muhammadiyah Magelang mengadakan Musyawarah Mahasiswa yang diwakili oleh seluruh jajaran Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) FKIP, untuk menentukan kebijakan pada periode BEM FKIP UNIMMA yang akan datang, kegiatan Musyawarah Mahasiswa (MUSMA) ini diadakan untuk menjadikan patokan bagaimana organisasi berjalan sesuai dengan tatanan yang berlaku.
MUSMA ORMAWA FKIP berlangsung di ruang A8 Universitas Muhammadiyah Magelang yang dihadiri oleh 38 pengurus BEM FKIP periode 2023/2024, 40 pengurus BEM FKIP periode 2024/2025, perwakilan Ormawa FKIP yang terdiri dari Himpunan Mahasiswa Bimbingan Konseling (HIMA BK), Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (HMJ PG-PAUD), Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (HMJ PGSD), Dekan FKIP dan 2 orang alumni pengurus BEM FKIP yang hadir sebagai peninjau jalannya musyawarah. Acara diawali dengan sambutan dari ketua panitia yakni Bayu Putra Kurniawan memaparkan “Musyawarah ORMAWA FKIP ini menjadi akhir dari rangkaian Parade Demokrasi yang diselenggarakan untuk melanjutkan estafet kepemimpinan baru BEM FKIP”. Kegiatan ini diharapkan menjadi awal kepemimpinan yang lebih baik, selaras dengan pernyataan Laya Syafura selaku Gubernur BEM FKIP 2023-2024 j “Harapan kami, teman-teman pengurus BEM FKIP 2024-2025 dapat melanjutkan era kepemimpinan kami dengan melanjutkan sisi postif kepemimpinan kami dan meninggalkan sisi negatif di era kepemimpinan kami”. Presiden Mahasiswa UNIMMA juga turut menyaksikan kegiatan tersebut. Acara secara resmi dibuka oleh Ari Suryawan, M.Pd. selaku Dekan FKIP dengan sambutannya yang menyatakan bahwa “Secara resmi kegiatan Musyawarah ORMAWA FKIP dinyatakan dibuka dan saya berharap seluruh pengurus baru ORMAWA FKIP dapat berkolaborasi bersama untuk mewujudkan FKIP yang lebih maju dengan kontribusi mahasiswa aktifnya”.
Sebelum MUSMA ORMAWA dimulai, diadakan pelantikan seluruh anggota BEM FKIP periode 2024/2025 oleh Dekan FKIP yang dilanjutkan dengan serah terima jabatan oleh Gubernur BEM periode 2023/2024 kepada Gubernur BEM periode 2024/2025. Disusul dengan pelantikan pengurus Himpunan Mahasiswa seluruh program studi yang ada di FKIP oleh Dekan FKIP.
MUSMA ORMAWA diawali dengan sidang pembahasan tata tertib kegiatan yang dipimpin oleh 3 presidium siding sementara. Berikutnya dilaksanakan 3 sidang yang dipimpin oleh 3 presidium sidang tetap yang membahas Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) BEM FKIP. AD/ART merupakan dokumen yang menjadi landasan hukum dan pedoman operasional untuk kegiatan organisasi. Sidang berikutnya membahas tentang Mekanisme Kerja Organisasi (MKO) yang membahas tentang struktur kepengurusan, tugas dna wewenang setiap jabatan, atribut organisasi, dan lain sebagainya. Sidang terakhir membahas tentang Garis Besar Haluan Kerja (GBHK) yang berisi tentang kerangka program dan juga tugas dari masing-masing departemen yang ada di dalam BEM FKIP UNIMMA 2024/2025 mendatang.
Kegiatan selanjutnya diisi oleh Laporan Pertanggungjawaban satu periode BEM FKIP yang dimulai oleh Badan Pengurus Harian (BPH), Departemen Pengembangan Organisasi, Departemen Hubungan Masyarakat dan Politik (HUMKASPOL), Departemen Keilmuan Bakat Minat (KBM), Departemen Keagamaan, Departemen Media, Kreatif, dan Komunikasi (MEDKOM). Seluruh rangkaian pertanggungjawaban telah diterima oleh seluruh peserta MUSMA ORMAWA tanpa syarat.
Kegiatan diakhiri dengan pembacaan Surat Purna Tugas oleh Gubernur BEM FKIP 2023-2024 yang didampingi oleh pengurus BEM FKIP 2023-2024 yang telah mengakhiri masa jabatannya.
Aug 2, 2024
Magelang – Di tengah tuntutan pendidikan yang semakin kompleks, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) kembali menyelenggarakan kegiatan Kursus Mahir Dasar (KMD) yang bertujuan membekali mahasiswa memiliki kompetensi kepramukaan bagi calon guru SD. Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) adalah sebuah program pendidikan dan pelatihan yang dirancang untuk mempersiapkan calon Pembina Pramuka dengan pengetahuan dan keterampilan dasar kepramukaan.
Kegiatan KMD ini merupakan kegiatan KMD yang ke-6 yang diselenggarakan melalui kerja sama antara Prodi PGSD UNIMMA dengan Kwartir Cabang Kota Magelang-Tidar Giri. Kegiatan ini berlangsung selama enam hari, dimulai dari tanggal 22-25 Juli 2024, dan ditutup dengan kegiatan kemah pada 27-28 Juli 2024.
Pada KMD kali ini juga menjadi istimewa dimana pelatih didatangkan dari beberapa daerah termasuk adanya pelatih dari Kwarda Jawa Tengah. Adapun pelatih KMD berasal dari Kwarcab Tidar Diri Kota Magelang, Kwarcab Kota Surakarta dan Kwarcab Kabupaten Temanggung. KMD PGSD UNIMMA tahun ini diikuti 97 mahasiswa dengan rincian 84 perempuan dan 15 orang laki-laki. Dari 97 mahasiswa terbagi menjadi 2 golongan pramuka di SD yaitu pramuka golongan siaga dan golongan penggalang.
Selama pelaksanaan KMD, para peserta tidak hanya dibekali dengan teori dasar kepramukaan, tetapi juga diberi kesempatan untuk menerapkan pengetahuan tersebut melalui berbagai kegiatan praktis. Kemah yang dilaksanakan pada akhir kegiatan menjadi puncak dari seluruh rangkaian KMD, dimana para peserta merasakan langsung pengalaman hidup di alam terbuka dan menerapkan keterampilan yang telah dipelajari.
Ketua Program Studi PGSD UNIMMA, Agrissto Bintang Aji Pradana, M.Pd., menegaskan bahwa PGSD UNIMMA berkomitmen untuk mencetak guru yang berkualitas. “Kami berkomitmen untuk mencetak guru-guru yang berkualitas. Termasuk dengan adanya KMD, yang sangat penting bagi mahasiswa PGSD. KMD berguna agar nanti ketika lulus, mahasiswa memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk menjadi pembina pramuka di sekolah,” ujarnya.
Kak Heriyono, M.Pd., Kapusdiklat Kwartir Cabang Kota Magelang, turut memberikan pandangannya mengenai pentingnya KMD. “KMD merupakan sarana bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan dan keterampilan kepramukaan. Hal ini akan menjadi modal penting bagi mahasiswa yang merupakan calon guru Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah, yang nantinya akan membina kegiatan kepramukaan di sekolah tempatnya mengabdi,” jelasnya.
Dengan adanya program ini, PGSD UNIMMA tidak hanya berfokus pada pencapaian akademis semata, tetapi juga pada pembentukan karakter dan keterampilan mahasiswa. Lulusan PGSD UNIMMA diharapkan mampu menjadi guru yang tidak hanya pandai mengajar, tetapi juga mampu melatih dan membina siswa dalam kegiatan kepramukaan, yang merupakan bagian penting dari pendidikan karakter di Indonesia.
May 26, 2024
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) sukses menggelar kegiatan “Festival Merdeka Belajar” pada tanggal 26 Mei 2024 yang bertempat di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Kegiatan ini merupakan bentuk konkret implementasi semangat Merdeka Belajar sekaligus merayakan kolaborasi kreatif antara mahasiswa, dosen, guru, dan masyarakat.
Festival ini mengusung tema “Belajar Merdeka di Ruang Terbuka” dengan tujuan menanamkan nilai-nilai pendidikan berbasis budaya, sejarah, dan lingkungan kepada generasi muda. Berbagai kegiatan interaktif diselenggarakan, antara lain pameran karya mahasiswa PGSD, pertunjukan seni tradisional, kelas kreatif di alam terbuka, serta lokakarya pendidikan bagi guru-guru sekolah dasar.
Ketua Program Studi PGSD UNIMMA, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pembelajaran inovatif, tetapi juga sebagai sarana menumbuhkan rasa cinta terhadap warisan budaya bangsa. “Candi Borobudur adalah ruang belajar yang luar biasa. Dengan menjadikannya bagian dari proses pembelajaran, kita mengajarkan kepada anak-anak dan mahasiswa bahwa belajar bisa dilakukan di mana saja dan dari siapa saja,” ujarnya.
Antusiasme peserta terlihat jelas dari keterlibatan aktif para mahasiswa dan guru mitra yang turut serta memeriahkan setiap rangkaian acara. Festival ini juga mendapat apresiasi dari pengelola kawasan Candi Borobudur karena mendukung pelestarian budaya melalui pendekatan pendidikan.
Dengan terselenggaranya Festival Merdeka Belajar ini, UNIMMA menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan pendidikan yang inklusif, kontekstual, dan berlandaskan kearifan lokal.
Apr 24, 2024
Magelang, Jawa Tengah – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang lolos pendanaan PKM-Pengabdian Masyarakat (PM) yang diadakan oleh Kemendikbudristek tahun 2024. Dari 43 ribu judul proposal yang didaftarkan, sebanyak 3520 dinyatakan lolos pendanaan.
Adapun mahasiswa tersebut terdiri dari 4 anggota dan 1 ketua tim, yakni Amirrudin Akhyar, Priandani, Siska Amelia, Abid Nur Sugesti, dan Muhammad Iqbal Fanani sebagai ketua yang tergabung dalam tim PKM-PM Skema Unimma dengan mengusung judul “Sekolah Kesehatan Mental Melalui Peer Counseling Training sebagai Upaya Peningkatan Resiliensi bagi Komunitas Disabilitas Fisik Warsamundung Magelang.”
Program ini dilakukan dengan pemberian pelatihan konselor teman sebaya pada individu disabilitas fisik Komunitas Warsamundung di Kabupaten Magelang dengan model bahwa individu yang mengalami kecacatan langsung adalah orang yang paling tepat untuk membantu mengatasi permasalahan pada individu penyandang disabilitas(Gladding,2005). Hal itu juga sejalan dengan konsep Peer Counseling dimana kegiatan dapat dilakukan oleh tenaga non professional yang memiliki kesamaan, baik dari segi usia, pengalaman, maupun gaya hidup.
Melalui program ini, anggota Komunitas Warsamundung diharapkan dapat memperoleh berbagai manfaat diantaranya meningkatnya resiliensi, akses konseling yang mudah, dan meningkatnya kesehatan mental yang baik sehingga mampu mengatasi permasalahan yang dialami oleh disabilitas fisik, mengingat masih banyaknya diskriminasi dan lingkungan yang kurang inklusif sehingga individu terhindar dari permasalahan kesehatan mental serta menyadari betapa selain pentingnya menjaga kesehatan fisik, kesehatan jiwa pun perlu diperhatikan.
Tim pengusul program PKM-PM Skema Unimma ini berharap bahwa kegiatan dapat berjalan dengan baik dan lancar sehingga mampu merealisasikan tujuan program dan lolos menuju Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional tahun 2024 di Universitas Airlangga.