Apr 24, 2024
Magelang, Jawa Tengah – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang lolos pendanaan PKM-Pengabdian Masyarakat (PM) yang diadakan oleh Kemendikbudristek tahun 2024. Dari 43 ribu judul proposal yang didaftarkan, sebanyak 3520 dinyatakan lolos pendanaan.
Adapun mahasiswa tersebut terdiri dari 4 anggota dan 1 ketua tim, yakni Amirrudin Akhyar, Priandani, Siska Amelia, Abid Nur Sugesti, dan Muhammad Iqbal Fanani sebagai ketua yang tergabung dalam tim PKM-PM Skema Unimma dengan mengusung judul “Sekolah Kesehatan Mental Melalui Peer Counseling Training sebagai Upaya Peningkatan Resiliensi bagi Komunitas Disabilitas Fisik Warsamundung Magelang.”
Program ini dilakukan dengan pemberian pelatihan konselor teman sebaya pada individu disabilitas fisik Komunitas Warsamundung di Kabupaten Magelang dengan model bahwa individu yang mengalami kecacatan langsung adalah orang yang paling tepat untuk membantu mengatasi permasalahan pada individu penyandang disabilitas(Gladding,2005). Hal itu juga sejalan dengan konsep Peer Counseling dimana kegiatan dapat dilakukan oleh tenaga non professional yang memiliki kesamaan, baik dari segi usia, pengalaman, maupun gaya hidup.
Melalui program ini, anggota Komunitas Warsamundung diharapkan dapat memperoleh berbagai manfaat diantaranya meningkatnya resiliensi, akses konseling yang mudah, dan meningkatnya kesehatan mental yang baik sehingga mampu mengatasi permasalahan yang dialami oleh disabilitas fisik, mengingat masih banyaknya diskriminasi dan lingkungan yang kurang inklusif sehingga individu terhindar dari permasalahan kesehatan mental serta menyadari betapa selain pentingnya menjaga kesehatan fisik, kesehatan jiwa pun perlu diperhatikan.
Tim pengusul program PKM-PM Skema Unimma ini berharap bahwa kegiatan dapat berjalan dengan baik dan lancar sehingga mampu merealisasikan tujuan program dan lolos menuju Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional tahun 2024 di Universitas Airlangga.
Apr 6, 2024
Magelang, Jawa Tengah – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang lolos pendanaan PKM-Pengabdian Masyarakat (PM) yang diadakan oleh Kemendikbudristek tahun 2024. Dari 43 ribu judul proposal yang didaftarkan, sebanyak 3520 dinyatakan lolos pendanaan.
Adapun mahasiswa tersebut terdiri dari 4 anggota dan 1 ketua tim, yakni Amirrudin Akhyar, Priandani, Siska Amelia, Abid Nur Sugesti, dan Muhammad Iqbal Fanani sebagai ketua yang tergabung dalam tim PKM-PM Skema Unimma dengan mengusung judul “Sekolah Kesehatan Mental Melalui Peer Counseling Training sebagai Upaya Peningkatan Resiliensi bagi Komunitas Disabilitas Fisik Warsamundung Magelang.”
Program ini dilakukan dengan pemberian pelatihan konselor teman sebaya pada individu disabilitas fisik Komunitas Warsamundung di Kabupaten Magelang dengan model bahwa individu yang mengalami kecacatan langsung adalah orang yang paling tepat untuk membantu mengatasi permasalahan pada individu penyandang disabilitas(Gladding,2005). Hal itu juga sejalan dengan konsep Peer Counseling dimana kegiatan dapat dilakukan oleh tenaga non professional yang memiliki kesamaan, baik dari segi usia, pengalaman, maupun gaya hidup.
Melalui program ini, anggota Komunitas Warsamundung diharapkan dapat memperoleh berbagai manfaat diantaranya meningkatnya resiliensi, akses konseling yang mudah, dan meningkatnya kesehatan mental yang baik sehingga mampu mengatasi permasalahan yang dialami oleh disabilitas fisik, mengingat masih banyaknya diskriminasi dan lingkungan yang kurang inklusif sehingga individu terhindar dari permasalahan kesehatan mental serta menyadari betapa selain pentingnya menjaga kesehatan fisik, kesehatan jiwa pun perlu diperhatikan.
Tim pengusul program PKM-PM Skema Unimma ini berharap bahwa kegiatan dapat berjalan dengan baik dan lancar sehingga mampu merealisasikan tujuan program dan lolos menuju Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional tahun 2024 di Universitas Airlangga.
Nov 22, 2023
Prodi PGSD Universitas Muhammadiyah Magelang, 22/11/2023, berkolaborasi dengan Prodi PGSD Kampus UPI Purwakarta menyelenggarakan Seminar Nasional. Seminar diisi oleh dua narasumber, narasumber pertama Septiyati Purwandari, M.Pd., dari dosen PGSD Universitas Muhammadiyah Magelang dan Nenden Permas Hikmatunisa, M.Pd., M.A., dosen PGSD UPI Purwakarta.
Futurizing Smart Class: kita akan mempersiapkan kelas, iklim, maupun gurunya sehingga bisa mewujudkan guru yang cerdas, fasilitas yang memadai, dan iklim kelas yang bisa mencerdaskan siswa, ungkap Agrissto Bintang Aji Pradana, M.Pd. selaku Ka.Prodi PGSD Universitas Muhammadiyah Magelang pada acara pembukaan Seminar Nasional dengan tema “Empowering, Minds, Shaping Futures: Navigating 21st Century Learning in Primary Education”.
Seminar nasional yang dilaksanakan di Ruang Smart Class ramai diikuti oleh mahasiswa PGSD. Materi yang disampaikan berkaitan dengan peran guru dalam memanfaatkan teknologi yang dikaitkan dengan neurologi. Sebelum memanfaatkan teknologi, guru perlu juga mengenal karakteristik alamiah yang dimiliki oleh peserta didik, khususnya anak usia sekolah dasar. Mirisnya, yang semakin hilang dari pendidikan saat ini adalah “sentuhan dari manusia”. Guru tidak serta merta bergantung pada teknologi, justru gurulah yang harus bisa memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran.
Apa saja bisa dicari di dunia maya. Jawaban dari soal-soal yang tersaji di hadapan siswa sangat mudah diberikan oleh Artificial Intelligence. Jika peran manusia semakin hilang, maka peran tersebut akan tergantikan oleh “robot”. Harapannya, setelah mengikuti seminar ini mahasiswa mampu mempersiapkan diri untuk menghadapi segala ketidakpastian di masa depan mengingat perkembangan teknologi yang cepat pada pendidikan tidak dapat dihindari lagi.