(0293) 326945 | 1301 [email protected]
FKIP UNIMMA Gelar Pemutakhiran Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran (VMTS)

FKIP UNIMMA Gelar Pemutakhiran Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran (VMTS)

 

MAGELANG, fkip.unimma.ac.id – Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menyelenggarakan Pemutakhiran Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran (VMTS). Berlokasi di Ruang Rapat FKIP, Ruang Micro Teaching (MT), dan Ruang Micro Counseling (MC) di Kampus 1, Rabu (18/12/2024). Kegiatan ini dilakukan dalam Focus Group Discussion oleh dekanat, para kaprodi dan sekprodi, kepala laboratorium,dosen dare masing-masing prodi, alumni masing-masing prodi, dan para pemangku kepentingan.

Kegiatan ini dilaksanakan guna melakukan harmonisasi terhadap VMTS antara institut, fakultas, program studi, alumni, dan pemangku kepentingan. Diharapkan Unit Pengelola Program Studi (UPPS) mampu bersaing dengan kebutuhan ketersediaan profil lulusan yang siap diserap di dunia kerja dan akademis. Fokus evaluasi dan pemutakhiran VMTS terletak pada visi misi keilmuan di tingkat fakultas dan program studi di lingkungan FKIP UNIMMA. Kegiatan ini dilaksanakan dengan pertimbangan dinamika kompetensi lulusan yang semakin tergerus oleh tantangan dunia kerja.

Hal tersebut senada dengan yang disampaikan Dekan FKIP UNIMMA, Ari Suryawan, M.Pd. dalam pemaparan ketercapaian VMTS FKIP, bahwa pemutakhiran VMTS ini bersifat pemantapan dan finalisasi atas rencana yang telah disusun sejak tahun 2020. Ia menekankan bahwa FKIP membutuhkan saran dari pemangku kepentingan, agar lulusan FKIP sesuai dengan yang diharapkan dunia kerja saat ini.

“Pentingnya pemutakhiran VMTS FKIP ini sebagai langkah pemantapan dan finalisasi berdasarkan rencana sejak tahun 2020. Terbukti bahwa FKIP senantiasa memperhatikan masukan dari pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa lulusan FKIP mampu memenuhi ekspektasi dan tuntutan dunia kerja saat ini. Semoga upaya ini akan memberikan dampak positif yang besar bagi pengembangan pendidikan di FKIP UNIMMA,” ungkap belau.

Sementara itu, Rektor UNIMMA Dr. Lilik Andriyani, SE, M.Si. dalam komunikasi Visi dan Misi UNIMMA menyampaikan bahwa visi misi yang dimiliki oleh FKIP selaras dengan visi misi UNIMMA secara umum. Namun, ia menekankan perlunya memperkuat kolaborasi dengan catur dharma agar pencapaian tujuan dapat lebih optimal.

“Visi dan misi FKIP yang disampaikan oleh Ari Suryawan, M.Pd. sesuai dengan visi dan misi UNIMMA secara keseluruhan. Namun, perlu kita perhatikan dan pertegas kolaborasi dengan catur dharma agar tujuan bersama dapat tercapai dengan lebih maksimal. ,” ucap Dr. Lilik Andriyani, SE, M.Si.

Dalam Forum Group Discussion Prof. Dr. Mungin Eddy Wibowo, M.Pd., Kons. memberikan penekanan pada budaya mutu yang dilakukan dalam menilai kualitas pendidikan tinggi, dengan menerapkan analisis SWOT dan evaluasi internal. Keterhubungan program studi dengan kebutuhan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta prinsip akuntabilitas yang berdasarkan pada data dan dokumentasi, menjadi dasar penting dalam peningkatan kualitas pendidikan tinggi.

“Penilaian kualitas pendidikan tinggi menjadi fokus utama, dengan penekanan pada budaya mutual melalui analisis SWOT dan evaluasi diri. Relevansi setiap program studi dengan kebutuhan iptek serta prinsip akuntabilitas yang didasarkan pada bukti dan dokumen menjadi landasan utama,” ujar Prof. Dr. Mungin Eddy Wibowo, M.Pd., Kons.

Beragam masukan dan rekomendasi yang diterima sangat berarti dalam perancangan VMTS Fakultas dan program studi. Hal Ini merupakan penunjang yang efektif untuk memperkuat Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran (VMTS) Fakultas, serta sebagai pengarah dalam merumuskan pencapaian strategi. Harapannya, melalui pemutakhiran VMTS ini, akan meningkatkan standar akademik dalam mencapai tujuan FKIP UNIMMA sebagai fakultas yang dapat bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

 

Studium Generale FKIP UNIMMA: Pendidikan Bermutu dan Berkemajuan

Studium Generale FKIP UNIMMA: Pendidikan Bermutu dan Berkemajuan

MAGELANG, fkip.unimma.ac.id – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menggelar Studium Generale, di Auditorium Kampus 1, Selasa (17/12/2024). Kuliah umum tersebut menghadirkan Prof. Dr. Siska Dessy Fatmaryanti, M.Si. dari UM Purworejo dan Dr. Mukodi, M.Si. dari STKIP PGRI Pacitan dengan tema “Pendidikan Bermutu dan Berkemajuan: Membangun Generasi Unggul dengan Nila-nilai Islam Berkemajuan”.

Ari Suryawan, M.Pd. sebagai Dekan FKIP UNIMMA dalam sambutannya menjelaskan, pendidikan bermutu dan berkemajuan merupakan gagasan pendidikan yang bertujuan menciptakan kaum muda yang unggul untuk memberikan sumbangan yang positif kepada masyarakat. Dengan memadukan nilai-nilai Islam yang berkemajuan, pendidikan akan membentuk individu dengan kepribadian, moral, dan etika yang baik serta dengan kemampuan dan pengetahuan yang cukup untuk berkompetisi di zaman globalisasi.

“Membangun Generasi Unggul dengan Pendidikan Berkualitas dan Nilai-nilai Islam Progresif merupakan fokus penting dalam menciptakan masyarakat yang berkualitas dan bermoral. Sistem pendidikan harus mengintegrasikan keahlian akademis dan nilai-nilai Islam yang relevan dengan masa kini agar generasi muda dapat tumbuh menjadi individu berintegritas, memberi kontribusi positif bagi masyarakat, dan tetap memegang teguh nilai-nilai Islam yang modern dan progresif. Dengan pendidikan yang menekankan nilai-nilai Islam progresif, diharapkan generasi mendatang bisa menjadi pemimpin dalam berbagai bidang dan berperan penting dalam perkembangan bangsa dan umat,” ujarnya.

Sementara itu Prof. Dr. Siska Dessy Fatmaryanti, M.Si. dalam penyampaian materi menyatakan bahwa pendidikan adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas kehidupan manusia di era globalisasi ini. Integrasi keislaman dan keilmuan yang diusung oleh Muhammadiyah telah membuka akses pendidikan berkualitas berbasis nilai Islam universal. Muhammadiyah juga memiliki komitmen kuat dalam memperjuangkan pendidikan inklusif dan berkeadilan. Tak hanya itu, Muhammadiyah juga memiliki kepedulian terhadap kemanusiaan global. Dengan membentuk siswa yang memiliki wawasan global dan nilai-nilai kemanusiaan, Muhammadiyah mendorong toleransi dan persatuan dalam menghadapi keberagaman. Pendidikan moderasi Islam juga ditanamkan sebagai landasan dalam menjaga kerukunan antar umat beragama.

“Dengan mendorong akses pendidikan untuk semua, termasuk kelompok marjinal, Muhammadiyah menghapuskan segala bentuk diskriminasi dalam dunia pendidikan. Penggunaan teknologi juga dioptimalkan untuk menjangkau pembelajaran lintas batas, sehingga pendidikan dapat diakses oleh siapa pun, di mana pun.  Tidak hanya berkutat pada ruang lingkup lokal, namun juga bertujuan untuk memberikan kontribusi positif bagi kemanusiaan secara global,” ujar beliau.

Dr. Mukodi, M.Si. dalam penyampaian materi mengungkapkan bahwa guru ideal sejatinya adalah mereka yang tidak hanya memiliki keilmuan yang luas, tetapi juga menghayati akhlakul karimah yang mulia. Selain itu, konsep Trihayu, Trisakti Jiwa, Trilogi Kepemimpinan, dan Tri Pantangan Ki Hadjar Dewantara juga dapat dijadikan strategi penting dalam memperkuat karakter calon guru di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

“Seorang guru yang sesungguhnya adalah mereka yang mampu menyatukan ilmu pengetahuan dan akhlak yang baik dalam dirinya. Konsep pendidikan profetik yang terdapat dalam Surat Ali-Imran Ayat 110, seperti amar ma’ruf (humanisasi), nahi munkar (liberasi), dan tu’minuna billah (transendensi) harus menjadi landasan utama dalam mengembangkan profil keguruan,” ujar beliau.

Dr. Mukodi, M.Si. dalam penyampaian materi mengungkapkan bahwa guru ideal sejatinya adalah mereka yang tidak hanya memiliki keilmuan yang luas, tetapi juga menghayati akhlakul karimah yang mulia. Selain itu, konsep Trihayu, Trisakti Jiwa, Trilogi Kepemimpinan, dan Tri Pantangan Ki Hadjar Dewantara juga dapat dijadikan strategi penting dalam memperkuat karakter calon guru di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

“Seorang guru yang sesungguhnya adalah mereka yang mampu menyatukan ilmu pengetahuan dan akhlak yang baik dalam dirinya. Konsep pendidikan profetik yang terdapat dalam Surat Ali-Imran Ayat 110, seperti amar ma’ruf (humanisasi), nahi munkar (liberasi), dan tu’minuna billah (transendensi) harus menjadi landasan utama dalam mengembangkan profil keguruan,” ujar beliau.

Melalui Studium Generale, mahasiswa diberikan pengetahuan umum mengenai berbagai bidang, seperti pendidikan dalam era globalisasi, pembentukan generasi dengan pandangan global, serta nilai-nilai Islam yang berkembang dalam lingkup global. Hasil dari Studium Generale ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sensitivitas, kesadaran, motivasi, serta nilai kemanusiaan bagi mahasiswa untuk memberikan kontribusi optimal dalam pembangunan diri dan kemajuan bangsa.

Penulis: Erna Candra Dewi